Pengulikan Budaya Lokal di Desa Blubuk Oleh Kelompok KKN mahasiswa IBN Tegal

Dokumentasi Mahasiswa KKN

Kuda lumping adalah sebuah warisan budaya dari jawa, tarian dengan menggunakan properti dari bambu yang dibentuk menyerupai kuda dengan desain khusus, dan diiringi alunan musik khas nya.

Ciri khas tarian kuda lumping ini yang membuat berbeda dengan tarian lain adalah atraksi-atraksi yang mengagumkan dan hanya boleh dilakukan oleh seorang yang profesional. salah satu aksi yang marak dipertontonkan adalah kesurupan dengan dikendalikan seorang pawang, dan juga isi memakai pecahan kaca.

Pada hari selasa 27 Febuari 2024 Sejumlah mahasiswa KKN IBN Tegal telah melakukan pengulikan  terkait kesenian lokal yang ada di Desa Blubuk kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. 

Mereka menemukan dan mengkaji bahwa ada sebuah kesenian lokal yang telah digeluti warga setempat, "kuda lumping sapu jagat" namanya. Bersumber dari salah seorang warga bernama Santoso sejumlah mahasiswa mendatangi kediaman Santoso dan disambut hangat oleh komunitas kuda lumping Sapu Jagat dan juga warga setempat.

Kesenian lokal ini masuk pada tahun 2017 silam oleh seseorang yang bernama mbah Rayan, diketahui mbah Rayan adalah kakek dari ketua komunitas kuda lumping sapu jagat yang sekarang, yakni pak santoso.

Pertunjukan kuda lumping sapu jagat biasanya dimainkan oleh 10 orang pemain dan 2 milik (sebutan bagi seorang pawang) yang mengendalikan atraksi kuda lumping, dengan iringan musik gamelan, terompet, dan alat lainnya, pemain melakukan atraksi mereka. 

Umumnya kuda lumping dilakukan oleh laki-laki, namun dalam sanggar sapu jagat ini juga dilakukan oleh perempuan, tidak ada pembeda semua di berlakukan sama.

Pertunjukan ini biasa dilakukan pada acara tertentu seperti pada hari kemerdekaan 17 Agustus, perayaan hari-hari besar dan juga undangan hajatan warga, “biasanya kita juga diundang didesa tetangga mas,mba, sampai ke brebes dan ada juga gus dari kediri yang meminta sparing dengan sanggar saya” dengan nada yang renyah Santoso berkata.

Sebelum pertunjukan dimulai ada beberapa hal atau ritual khusus yang dilakukan dan dipersiapkan seperti menyalakan dupa, menyiapkan sesajen berupa ayam panggang, rokok, kopi, dan juga memasang kupat lepet sebagai tanda pertunjukan akan dimulai.

“Apakah ada syarat khusus pak untuk menjadi lakon kuda lumping”, Jevi salah seorang mahasiswa bertanya, “tentu saja mas dengan proses dan latian yang panjang tidak semua orang bisa spontan menjadi kuda lumping/barongan, disanggar biasnya kita melatih orang dari berbagai usia mulai dari anak SD hingga dewasa, dan juga ada beberapa amalan yang di ajarkan disanggar ini” tutur santoso selaku ketua komunitas.

Dokumen Mahasiswa KKN

Dokumentasi Mahasiswa KKN

Adapun atraksi yang dipertontonkan berupa silat, barongan, dan kesurupan yang membuat pertunjukan kuda lumping ini terkesan memiliki kekuatan magis, dan juga aksi aksi lainnya. 

Keunikan Sanggar Sapu Jagat ini adalah pawang yang diwariskan dari garis keturunan kelurga, komunitas ini juga tidak bisa membuka sanggar ditempat lain, warga setempat memegang kepercayaan bahwa warisan ini selamanya milik desa Blubuk dan akan tetap dijaga dan juga di rawat menjadi warisan budaya.

Dokumentasi Mahasiswa KKN

Santoso menuturkan “saya merasa senang dengan kedatangan mb mba dan juga mas mas mahiswa ke gubuk ini, ini membuktikan bahwa anak muda masih perduli dengan adat setempat dan juga penginya ya dengan kedatangan mas dan mb nya bisa mengenalkan Sapu Jagat ke khalayak ramai.

Pengulikan budaya lokal ini menjadi salah satu program kerja kelompok mahasiswa KKN IBN Tegal di desa Blubuk dengan harapan mampu mengenalkan serta melestarikan budaya yang ada di Indonesia terutama kota Tegal tentunya.


Penulis: Tim Redaksi LPM Tanpa Titik

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama